Mesothelioma merupakan salah satu jenis kanker yang sangat berbahaya dan berpotensi fatal. Kondisi ini menyerang selaput yang melapisi berbagai organ dalam tubuh dan sering kali tidak menunjukkan gejala sampai puluhan tahun setelah terpapar asbes. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami lebih lanjut tentang penyebab, gejala, dan faktor risiko mesothelioma agar dapat melakukan deteksi dini dan pencegahan yang efektif.
Mesothelioma tergolong sebagai jenis kanker yang jarang terjadi, tetapi sangat agresif. Mayoritas penderita yang terdiagnosis dengan mesothelioma berusia antara 60 hingga 80 tahun. Saat ini, belum ada penyembuhan yang efektif untuk mesothelioma pada stadium lanjut. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan pemeriksaan rutin sangatlah penting.
Terdapat empat jenis mesothelioma yang umum terjadi, yaitu mesothelioma pleura (menyerang selaput paru-paru), mesothelioma peritoneum (menyerang selaput rongga perut), mesothelioma perikardium (menyerang lapisan pelindung organ jantung), dan mesothelioma testis (menyerang lapisan pelindung testis). Mesothelioma pleura merupakan jenis yang paling sering terjadi.
Asbes merupakan salah satu penyebab utama mesothelioma. Asbes adalah mineral yang sering digunakan dalam konstruksi bangunan karena sifatnya yang tahan panas dan tahan api. Ketika asbes terpapar atau rusak, serat halusnya akan terhirup dan terendap di dalam organ tubuh, terutama paru-paru. Jika terjadi penelan, serat asbes juga dapat menyebar melalui sistem limfatik dan mengendap di peritoneum, yang dapat menyebabkan mesothelioma peritoneum.
Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena mesothelioma antara lain adalah pekerjaan di bidang yang rentan terpapar asbes, tinggal di lingkungan dengan bangunan tua atau tanah yang mengandung asbes, memiliki anggota keluarga yang bekerja di lingkungan berisiko, riwayat keluarga yang menderita mesothelioma, terpapar mineral erionite atau radiasi dari torium dioksida, dan terinfeksi simian virus (SV40).
Gejala mesothelioma biasanya berkembang secara bertahap dan dapat membutuhkan waktu 20 hingga 60 tahun sebelum muncul. Meskipun pada stadium awal pasien mungkin tidak merasakan gejala apa pun, sel-sel kanker akan terus berkembang dan menekan saraf atau organ lain, yang akhirnya menyebabkan timbulnya gejala.
Gejala mesothelioma bervariasi tergantung pada organ yang terkena. Pada mesothelioma paru-paru, gejala yang umum muncul antara lain demam dan berkeringat terutama di malam hari, kelelahan yang
berlebihan, batuk dengan nyeri yang parah, sesak napas akibat cairan di paru-paru, penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, nyeri dada, suara serak, sulit menelan, nyeri di pundak atau lengan bagian atas, pembengkakan atau perubahan bentuk pada ujung jari, serta benjolan pada jaringan di bawah permukaan kulit dada.
Sementara itu, mesothelioma perut (peritoneal) dapat menimbulkan gejala seperti demam atau berkeringat pada malam hari, hilang nafsu makan, penurunan berat badan, diare, sembelit, nyeri perut, mual dan muntah, serta benjolan atau bengkak di area perut. Mesothelioma perikardium dan testis merupakan jenis yang sangat jarang terjadi, dengan gejala berupa nyeri dada dan gangguan pernapasan pada mesothelioma perikardium, serta bengkak atau benjolan di area testis pada mesothelioma testis.
Mengingat pentingnya deteksi dini dan pencegahan mesothelioma, sangat disarankan bagi individu yang berisiko terpapar asbes untuk melakukan pemeriksaan rutin dan menjaga pola hidup sehat. Dalam kasus terpapar asbes, segera konsultasikan dengan dokter untuk memperoleh penanganan yang tepat. Semoga dengan upaya pencegahan yang tepat, kita dapat mengurangi risiko terkena mesothelioma dan meningkatkan kesehatan serta kualitas hidup kita.
Metode pengobatan yang tepat dipilih berdasarkan beberapa faktor penting, antara lain:
1. Usia dan Kondisi Kesehatan Pasien secara Keseluruhan
Pengobatan mesothelioma harus mempertimbangkan usia dan kondisi kesehatan pasien secara menyeluruh. Faktor-faktor ini akan mempengaruhi jenis dan intensitas pengobatan yang dapat diberikan kepada pasien.
2. Jenis dan Lokasi Kanker
Setiap kasus mesothelioma dapat berbeda-beda tergantung pada jenis dan lokasi kanker. Pemilihan pengobatan yang tepat akan disesuaikan dengan karakteristik spesifik dari mesothelioma yang dialami oleh pasien.
3. Ukuran dan Tingkat Penyebaran Kanker
Ukuran dan tingkat penyebaran kanker juga menjadi pertimbangan penting dalam menentukan pengobatan yang tepat. Pada beberapa kasus, kemungkinan dilakukan langkah-langkah pengobatan yang lebih agresif untuk mengatasi penyebaran kanker yang lebih luas.
Berdasarkan pertimbangan di atas, beberapa langkah pengobatan yang dapat direkomendasikan oleh dokter adalah sebagai berikut:
1. Kemoterapi
Kemoterapi adalah salah satu metode pengobatan mesothelioma yang umum dilakukan. Terapi ini melibatkan pemberian obat-obatan khusus untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan sel kanker. Kemoterapi dapat dilakukan sebelum operasi untuk mengecilkan ukuran tumor sehingga mempermudah pengangkatannya, atau setelah operasi untuk mengurangi risiko kanker kembali muncul.
2. Radioterapi
Radioterapi atau terapi radiasi merupakan pengobatan yang menggunakan sinar X atau sinar proton untuk menargetkan dan menghancurkan sel kanker. Terapi ini sering dilakukan setelah operasi untuk menghilangkan sisa-sisa sel kanker yang mungkin masih ada. Selain itu, radioterapi juga dapat digunakan untuk meredakan gejala kanker tahap lanjut pada pasien yang tidak dapat menjalani operasi.
3. Operasi
Pada mesothelioma stadium awal, operasi dapat menjadi pilihan pengobatan. Terdapat beberapa jenis operasi yang dapat dilakukan oleh dokter, di antaranya:
– Operasi untuk mengangkat sebanyak mungkin sel kanker dari tubuh pasien. Pada tindakan ini, radioterapi juga dapat diterapkan untuk meredakan nyeri dan mencegah pertumbuhan kanker.
– Operasi untuk mengeluarkan cairan di dada yang mengganggu pernapasan. Tindakan ini mungkin disertai dengan pleurodesis, yaitu penyuntikan obat ke dada untuk mencegah cairan menumpuk kembali.
– Operasi untuk mengangkat jaringan di sekitar rongga perut, tulang rusuk, atau paru-paru yang terkena sel kanker.
– Operasi untuk mengangkat bagian paru-paru yang terdampak dan jaringan di sekitarnya. Prosedur ini biasanya diikuti dengan radioterapi.
Meskipun pengobatan mesothelioma saat ini masih belum bisa menyembuhkan penyakit ini sepenuhnya, langkah-langkah pengobatan di atas dapat membantu memperpanjang harapan hidup dan meredakan gejala yang dialami oleh pasien. Penting bagi pasien dan keluarganya untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai dengan kondisi individu.